Langsung ke konten utama

Rumah Kecil di Tanah Merdeka

Rumah Kecil di Tanah Merdeka

Oleh Putri Damayanty

 Nak, dengarkan ibu dengan seksama 

sebab suara bisikan ini harus lebih hening daripada malam

Genggam bambu runcing mu dengan penuh keyakinan


Heningnya malam tidak menyimpan ketenangan

Matamu harus lebih tajam daripada elang

tetap terjaga sebab doa ibu tidak akan cukup menjagamu malam ini


Telapak tanganmu akan dipenuhi darah

Kotor, hina, dan berdosa

Tetapi nak, ada harga yang harus dibayar untuk sebuah kebebasan


Wajah Ayah dan ibu serta dirimu akan menjadi satu bersama gelapnya malam

Tetapi nak, tidak apa selama tanah ini akan bebas dari mereka yang menginjak si lemah

Kelak dari tanah ini akan lahir kebebasan

Kamu dapat menanam apa saja disana


Mungkin saja disana akan ada rumah kecil kita

Dengan sapi dan padi yang menguning di sawah milik ayah

Warung kecil milik ibu, serta sekolah yang layak bagimu

Tidak ada darah dan mayat manusia tidak berdosa menghiasi jalannya


Nak, mari usahakan rumah kecil itu

Sekalipun kebebasan tanah ini harus dihiasi darah milik kita sendiri

Sebab ada harga yang harus dibayar untuk sebuah kata merdeka

Komentar

Paling Banyak Dikunjungi

Merefleksikan Makna Keadilan dalam Perjuangan Lembaga Kemahasiswaan

  Merefleksikan Makna Keadilan dalam Perjuangan Lembaga Kemahasiswaan Oleh Ardyansyah Saputra Basri Selama beberapa tahun belakangan, saya terlibat aktif di organisasi atau lembaga kemahasiswaan fakultas tempat saya mengenyam studi ilmu kesehatan masyarakat. Ada pahaman yang berkembang di kalangan anggotanya, yakni perihal keadilan. Keadilan diartikan sebagai sesuatu hal yang sesuai dengan kadar dan porsinya. Tapi apakah makna keadilan secara luas dapat diartikan seperti itu? jika ditelusuri, ternyata pahaman itu hadir dari hasil dialektika pada proses perubahan konstitusi. Kalau di Yunani Kuno, proses dialektika atau diskusi filosofis itu dilakukan di lyceum, di perkuliahan saya mendapatinya di mubes lembaga kemahasiswaan. Pada dasarnya berlembaga adalah aktivitas berpikir, kita berfilsafat di dalamnya, sejauh yang saya dapatkan. Proses dialektika atau diskusi filosofis ini sebenarnya merupakan metode untuk mendapatkan kebenaran atau pengetahuan. Pada setiap transisi periode kepe...

Merawat Telinga Kita

  Merawat Telinga Kita Oleh : Sabri Waktu kita terbatas, anggapan itu menjadi alasan manusia bertindak selalu ingin jauh   lebih cepat bahkan melupakan setiap proses yang dilalui dan orang-orang di sekitarnya. Melihat waktu sebagai sesuatu yang terbatas atau tanpa batas ditentukan oleh diri kita masing-masing. Kita memahami bahwa hidup kita berada di masa kini akan tetapi tidak menutup kemungkinan kita dihantui oleh masa lalu dan masa depan. Mendengarkan sesungguhnya merupakan salah satu cara kita menghargai waktu dengan orang-orang di sekitar kita, karena kehadiran seseorang dapat terasa tak ada jika apa yang ingin disampaikan tak didengarkan dengan baik. Maka kemampuan kita untuk mengabaikan sesam a akan terlatih. Apalagi berbagai kebiasaan yang ada saat ini mengajak kita untuk lupa akan pentingnya menciptakan sebuah kehadiran sejati dengan saling mendengarkan. Di antara kita, angkatan, ...

Master Plan Ketua Umum HmI Komisariat Kesmas Unhas Cabang Makassar Timur Periode 1443 - 1444 H

  MASTER PLAN KETUA UMUM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM KOMISARIAT KESEHATAN MASYARAKAT CABANG MAKASSAR TIMUR PERIODE 1443 - 1444 HIJRIAH     OLEH ARDYANSYAH SAPUTRA BASRI   CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap             : Ardyansyah Saputra Basri Nama Panggilan           : Ardy TTL                              : Sugihwaras, 10 Juli 2000 Alamat                          : Sekretariat Maperwa FKM Unhas   Riwayat Pendidikan    : SDN Inpres 029 Sumberjo                   ...