Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

Mengenal Eco-Theology

Mengenal Eco-Theology Oleh : Ardyansyah Saputra Basri Sekilas Mengenai Ekologi Ekologi atau yang dalam bahasa Yunani Kuno disebut sebagai oikologia, menjelaskan relasi yang saling berkaitan yang menopang dan memungkinkan kesejahteraan di Bumi. Relasi tersebut terwujud di antara semua makhluk yang meliputi hewan, tumbuhan, dan mineral. Dimana kesemua makhluk tersebut memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan komunitas bumi. Komunitas bumi ini jika dalam bahasa Yunani dapat disebut sebagai oikos. Oikos berasal dari kata oikumene yang menggambarkan rumah bersama milik Tuhan. Sehingga seluruh komunitas merupakan milik Tuhan atau disebut sebagai Sang Pencipta. Dalam komunitas bumi, setiap makhluk memiliki kontribusi dan peran dalam kesehatan dan ketahanan ekosistem keanekaragaman hayati. Perlu diketahui juga bahwa relasi yang dibangun oleh manusia mengandung makna ekologis. Pada tataran tertentu, relasi ekonomi, sosial, dan politik dapat mempengaruhi keseimbangan ciptaan. Sebagai

Pengantar Diskusi "Memaknai Peran Mahasiswa dan Kader HmI Sebagai Agen Pergerakan dan Perubahan"

Pengantar Diskusi "Memaknai Peran Mahasiswa dan Kader HmI Sebagai Agen Pergerakan dan Perubahan" Sumpah Pemuda, merupakan satu momen yang memiliki arti mendalam bagi sejarah perjuangan bangsa menuju kemerdekaan. Sumpah Pemuda berisikan ikrar bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu: Indonesia yang tercetus pada 28 Oktober 1928. Proses lahirnya ikrar Sumpah Pemuda pun harus melalui dua kongres yakni Kongres Pemuda I dan Kongres Pemuda II. Kongres Pemuda I terlaksana pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926 di Batavia (Jakarta) dengan tujuan untuk membentuk badan sentral sebagai upaya mencari jalan dalam membina perkumpulan pemuda yang tunggal, agar: 1) dapat memajukan persatuan dan kebangsaan Indonesia; serta 2) dapat menguatkan hubungan antara sesama perkumpulan pemuda kebangsaan di setiap daerah di tanah air. Namun Kongres Pemuda I berakhir tanpa hasil yang diharapkan karena masih terdapat perbedaan pendapat dan ego kedaerahan. Selanjutnya dilaksanakan Kongres Pemuda II p

Para Pencari Kebenaran

Para Pencari Kebenaran Oleh: Moamar Khadafy Kebenaran menurut KBBI merupakan persesuaian antara pengetahuan dan objek, dapat diartikan juga sebagai suatu pendapat atau perbuatan seseorang yang sesua dengan orang lain dan tidak merugikan orang lain. Membahas terkait kebenaran akan sangat dekat kepada manusia karena, karena manusia adalah makhluk yang menjadikan kebenaran sebagai tolak ukurnya dalam menjalankan sesuatu. Manusia sebagai mahkluk yang mempunyai akal akan selalu memberikan indikator dalam berbagai hal. Berlatar belakang dari sifat manusia yang disebutkan sebelumnya, manusia juga rupanya memberikan indikator pada kebenaran. Beberapa diantaranya seperti, manusia bisa saja akan mengedepankan estetika dalam memandang kebenaran, seperti ada saja yang memandang bahwa mawar itu benar-benar indah karena menilai dari jauh mawar tersebut akan tetapi bisa saja bagi orang lain tak berlaku demikian. Hal lain seperti manusia memandang kebenaran dari pengalaman empirikal juga dapat terj

Perluasan Ruang Produksi Dalam Sistem Kapitalisme Yang Berujung Perampasan Ruang Hidup Masyarakat

Perluasan Ruang Produksi dalam Sistem Kapitalisme yang Berujung Perampasan Ruang Hidup Masyarakat Oleh: Pajrul Falaq   "Kita tidak mewarisi bumi ini dari nenek moyang kita, kita meminjamnya dari anak cucu kita, Maka kembalikanlah secara utuh" (Mahatma Gandhi).           Ucapan itu sepertinya tepat untuk menggambarkan kondisi keserakahan para kaum kapitalis dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia . Konflik penguasaan ruang dan pengelolaan sumber daya alam yang marak terjadi diakibatkan ketidakadilan dalam penguasaan sumber daya oleh negara yang seharusnya ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat . Begitu pula dengan pengaturan ruang di wilayah pedesaan yang seringkali memicu konflik dan perebutan hak sehingga mengakibatkan putusnya hubungan masyarakat pedesaan dengan mata pencaharian utamanya.           Terbitnya izin usaha  dan izin usaha yang rakus ruang  seperti pertambangan, hingga yang paling baru saat ini  melalui  pembangunan  koridor-koridor ek