Press Release Kajian Gender
Oleh: Bidang Pemberdayaan Perempuan HmI Kom. Kesmas Unhas
Kajian Gender merupakan salah satu program kerja bidang Pemberdayaan Perempuan Komisariat Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Program kerja ini merupakan kegiatan diskusi yang berfokus pada permasalahan perempuan di lingkungan sekitar terkhusus di Indonesia. Kajian gender pertama dilaksanakan melalui virtual zoom meeting dengan mengangkat tema “Perempuan Indonesia di Masa Krisis” dibawakan oleh narasumber Kakanda Batari Dwi Ramadhani, S. KM dan Kakanda Arinda Widyani Putri serta dipandu oleh moderator Kakanda Ni’matul Mar’a.
Sesi diskusi dimulai dari pembukaan oleh moderator hingga lanjut pada materi pertama oleh kakanda Batari Dwi Ramadhani, S. KM dan materi kedua oleh Kakanda Arinda Widyani Putri. Kedua narasumber menyampaikan bagaimana posisi perempuan di berbagai aspek, problematika yang dihadapi perempuan terkhususnya di Indonesia, sejarah pergerakan perempuan di Indonesia sampai pada peran Himpunan mahasiswa Islam sebagai salah satu kelembagaan dengan garis islam terhadap pergerakan perempuan. Kemudian dilanjutkan sesi Tanya jawab dan diakhiri dengan kesimpulan yang disampaikan oleh moderator dan sesi foto bersama.
Sejarah pergerakan perempuan dimulai pada era kartini sekitar abad ke-19, Gerakan yang dilakukan dengan adanya kesadaran bahwa pendidikan sangat penting bagi perempuan untuk memberdayakan hidupnya, oleh karena itu Kartini membuka sekolah di rumahnya. Kemudian ada pula Dewi Sartika di bandung dan masih banyak tokoh lainnya. Pada saat itu, gerakan perempuan dan semangat kesetaraan masih berbasis individu, gerakan basis kolektif baru dimulai pada saat dibentuknya organisasi perempuan pertama yaitu putri mardika. Kemudian pada saat dilaksanakannya kongres perempuan pertama pada tahun 1928 yang bertempat di Yogyakarta, barulah muncul ide pembaharuan yang membahas tentang pelibatan perempuan dalam pembangunan, hak perempuan dalam perkawinan, hak untuk mendapat pendidikan dsb. Namun, Gerakan ini mulai surut pada saat pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942 dan mulai kembali menggeliat pasca kemerdekaan hingga tahun 1965. Pada era ini juga dibentuk gerwani tapi pada masa orde baru gerwani dihancurkan karena dinilai mendukung keberadaan PKI. Sedangkan tantangan saat yang dihadapi oleh Gerakan perempuan pada era pasca reformasi 1948-sekarang adalah konservatisme agama, oligarki dan seksisme.
Selengkapnya mengenai Press Release Kajian Gender dapat dilihat melalui: Link Kajian Gender.
Komentar
Posting Komentar