Langsung ke konten utama

Perempuan; Tonggak Peradaban Bangsa

Peran Perempuan Sebagai Tonggak Peradaban Halaman 1 - Kompasiana.com

Perempuan; Tonggak Peradaban Bangsa

Oleh: Andi Rifqa Zhafira

    Dalam ajaran agama Islam, perempuan mendapatkan tempat yang sangat mulia. Peranan perempuan menjadi sangat penting untuk melahirkan dan mengasuh generasi masa depan. Sikap, ucapan, dan pendidikan perempuan akan sangat menentukan bagaimana kualitas lingkungan kehidupan dan kualitas kemanusiaan dari generasi yang akan datang.

    Sungguh pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap individu, tak terkecuali perempuan. Dan pendidikan disini bukan berarti kita mengenyam pendidikan hanya untuk mendapat gelar sarjana ataupun untuk mendapatkan  gelar-gelar ternama lainnya  melainkan untuk menuju ridho-Nya dan untuk mengangkat kebodohan yang ada pada diri serta sebagai bekal untuk mendidik generasi kita kelak. Hal ini  sesuai dengan firman Allah Swt.: ”Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…” (QS. Al-Mujadilah:11).

    Sungguh pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap individu, tak terkecuali perempuan. Dan pendidikan disini bukan berarti kita mengenyam pendidikan hanya untuk mendapat gelar sarjana ataupun untuk mendapatkan  gelar-gelar ternama lainnya  melainkan untuk menuju ridho-Nya dan untuk mengangkat kebodohan yang ada pada diri serta sebagai bekal untuk mendidik generasi kita kelak. Hal ini  sesuai dengan firman Allah Swt.: ”Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…” (QS. Al-Mujadilah:11).

    Adapun pendapat lain, “Perempuan bisa membangun dan menciptakan perubahan peradaban baru dan jelas perempuan memiliki peran sebagai tulang punggung perekonomian keluarga juga dan dalam menciptakan daya tahan keuangan dan keluarga,” jelas Menkeu dalam tausiyah kebangsaan dengan tema Peran Perempuan dalam Mengisi dan Memajukan Bangsa di Tengah Wabah secara daring pada acara Penutupan TINTA IIQ,Tilawah dan Tadarus Al-Qur'an yang diselenggarakan oleh Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ).

    Pendidikan bagi perempuan begitu penting karena perempuan sebagaimana laki-laki adalah makhluk yang berhak mendapatkan pendidikan. Melalui pendidikan, perempuan dapat mengembbangkan potensi diri agar ia dapat meraih hidup yang lebih baik. Terutama karena perempuan adalah orang yang mendidik anak-anaknya sejak lahir dari rahimnya. Di kalangan ilmuwan sudah diketahui secara umum bahwa pengaruh pikiran dan emosi ibu sangatlah besar terhadap karakter anak yang dikandungnya. Ini artinya bahwa pendidikan ibu sudah dimulai sejak si anak berada dalam kandungan ibunya. Jika seorang ibu tidak memiliki pendidikan yang memadahi, maka bagaimana mungkin kita dapat berharap mereka dapat mendidik anak-anaknya dengan baik.

    Perempun dikatakan sebagai arsitek peradaban bangsa ini maksudnya bahwa sebagai arsitek, tentu perlu upaya untuk mengkonsep, merancang, dan merencanakan dengan baik sebuah bangunan. Dalam hal ini, arsitek adalah bagian penting dari penentu kualitas sebuah bangunan tersebut. Artinya, perempuan sebagai ibu bangsa yang memiliki tugas dalam mempersiapkan generasi-generasi bangsa yang berkualitas yang nantinya akan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang berperadaban. Oleh karena itu, perempuan perlu memiliki pengetahuan dan pendidikan yang tinggi agar dapat mewujudkan cita-cita luhur dalam mewujudkan bangsa yang berperadaban tersebut..

    Perempuan haruslah memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam meraih kesempatan pendidikan yang tinggi mengingat peran perempuan yang sangat strategis bagi bangsa ini. Sebagai arsitek peradaban bangsa, perempuan haruslah memiliki visi yang mantap dan jauh ke depan mengingat perempuan adalah madrasah pertama bagi putra-putrinya yang nantinya akan menjadi aset peradaban bangsa. Dua peran penting perempuan, yakni sebagai ibu bagi generasi penerus bangsa dan juga sebagai pengelola rumah tangga menuntut adanya pendidikan yang memadahi dari seorang ibu. Kita perlu menyadari dua tugas penting dari seorang ibu ini dan berupaya menyuarakan dan memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi mereka. Seorang ibu perlu memantaskan diri agar menjadi seorang ibu yang hebat karena di pundaknya ada tanggung jawab sebagai arsitek, yakni arsitek peradaban. Ibu yang hebat akan melahirkan generasi yang hebat pula.

    Salah satu langkah untuk mewujudkan perempuan yang berdaya adalah memberikan layanan pendidikan yang setara bagai para perempuan. Bukan hanya kesempatan memeroleh pendidikan, tapi juga pendidikan yang responsif gender, serta kesempatan untuk mengaktualisasikan diri sebagai buah dari pendidikan. Selain itu peran perempuan sebagai ibu juga sangatlah besar, yang akan mendidik dan mengarahkan generasi penerus bangsa (anak) menjadi insan-insan yang membawa kemajuan bagi bangsa ini. Secara tidak langsung, masa depan bangsa ini juga tidak lepas dari kontribusi nyata perempuan dalam menyiapkan generasi-generasi emas. Sebuah bangsa akan maju jika para perempuannya diberikan akses pendidikan yang setara dengan laki-laki.

 

Referensi:

Zuhriyah, L., (2018). Perempuan, Pendidikan dan Arsitek Peradaban Bangsa. Martabat, 2(2), pp.249-268.

Khadraa, El. (2020). “Perempuan adalah Tonggak Peradaban Islam”. Kompasiana. Diakses di https://www.kompasiana.com/amp/elkhadhraa/5fc37931d541df67246fbcf2/perempuan-adalah-tonggak-peradaban-islam

Kemenkeu. (2021). “Pentingnya Peran Perempuan Dalam Meningkatkan Peradaban Bangsa”. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Diakses di https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/pentingnya-peran-perempuan-dalam-meningkatkan-peradaban-bangsa/.


 

Komentar

Paling Banyak Dikunjungi

Merefleksikan Makna Keadilan dalam Perjuangan Lembaga Kemahasiswaan

  Merefleksikan Makna Keadilan dalam Perjuangan Lembaga Kemahasiswaan Oleh Ardyansyah Saputra Basri Selama beberapa tahun belakangan, saya terlibat aktif di organisasi atau lembaga kemahasiswaan fakultas tempat saya mengenyam studi ilmu kesehatan masyarakat. Ada pahaman yang berkembang di kalangan anggotanya, yakni perihal keadilan. Keadilan diartikan sebagai sesuatu hal yang sesuai dengan kadar dan porsinya. Tapi apakah makna keadilan secara luas dapat diartikan seperti itu? jika ditelusuri, ternyata pahaman itu hadir dari hasil dialektika pada proses perubahan konstitusi. Kalau di Yunani Kuno, proses dialektika atau diskusi filosofis itu dilakukan di lyceum, di perkuliahan saya mendapatinya di mubes lembaga kemahasiswaan. Pada dasarnya berlembaga adalah aktivitas berpikir, kita berfilsafat di dalamnya, sejauh yang saya dapatkan. Proses dialektika atau diskusi filosofis ini sebenarnya merupakan metode untuk mendapatkan kebenaran atau pengetahuan. Pada setiap transisi periode kepengur

Merawat Telinga Kita

  Merawat Telinga Kita Oleh : Sabri Waktu kita terbatas, anggapan itu menjadi alasan manusia bertindak selalu ingin jauh   lebih cepat bahkan melupakan setiap proses yang dilalui dan orang-orang di sekitarnya. Melihat waktu sebagai sesuatu yang terbatas atau tanpa batas ditentukan oleh diri kita masing-masing. Kita memahami bahwa hidup kita berada di masa kini akan tetapi tidak menutup kemungkinan kita dihantui oleh masa lalu dan masa depan. Mendengarkan sesungguhnya merupakan salah satu cara kita menghargai waktu dengan orang-orang di sekitar kita, karena kehadiran seseorang dapat terasa tak ada jika apa yang ingin disampaikan tak didengarkan dengan baik. Maka kemampuan kita untuk mengabaikan sesam a akan terlatih. Apalagi berbagai kebiasaan yang ada saat ini mengajak kita untuk lupa akan pentingnya menciptakan sebuah kehadiran sejati dengan saling mendengarkan. Di antara kita, angkatan, komisaria

Falsafah Puasa; Pertanyaan dari Sisi Epistemologis

  Falsafah Puasa; Pertanyaan dari Sisi Epistemologis Oleh: Ardyansyah Saputra Basri Tanggal 1 Ramadhan 1443 H atau 3 April 2022 M, tepat pada jam 01.21 WITA suara ketukan palu sebanyak tiga kali berbunyi. Menandakan berakhirnya sidang penetapan program kerja pengurus HmI komisariat kesmas unhas cabang maktim periode 1443-1444 H/ 2022-2023 M. Ucapan syukur hamdalah menghiasi forum rapat kerja yang dilaksanakan secara daring via google meeting, yang berarti bahwa hal yang direncanakan kepengurusan telah dimulai selama kurang lebih satu tahun ke depan. Pada saat yang sama, notifikasi chat grup ramai silih berganti dari pengurus yang baru saja melaksanakan rapat kerja. Pertanyaan mengenai kapan rapat kerja selesai pun beralih menjadi penantian terhadap sahur yang nanti bagusnya makan apa, dengan siapa, dan jam berapa. Sahur pertama ini memang selalu menjadi persoalan, setidaknya dari yang apa saya amati di kultur Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Tidak jarang, beberapa teman yan