Identifikasi Logam Kimia di Industri Kerja
Oleh: Ryan Dwi Septian
Kobalt
Kobalt merupakan atom logam transisi pada sistem periodik unsur terletak pada golongan VIII B. Kobalt dalam tabel periodik dituliskan dengan lambang Co. Kobalt merupakan salah satu jenis logam berat yang banyak digunakan industri. Di alam, kobalt dapat ditemukan di udara, tanah maupun air. Di udara, kobalt dapat menetap selama beberapa hari. Sementara itu, bila berada di dalam air dan tanah kobalt dapat menetap dalam waktu yang lama (bertahun-tahun). Kobalt yang berada di air dapat masuk ke dalam air tanah dan menetap lebih lama lagi. Kobalt juga dapat ditemukan dalam makanan seperti sayuran hijau (brokoli dan bayam), kacang-kacangan serta produk olahan gandum (sereal). Kobalt merupakan salah satu zat pembentuk Vitamin B12. Karenanya, kobalt menjadi salah satu zat gizi yang dibutuhkan dalam tubuh. Orang dewasa memerlukan kira-kira 0,0015 mg Vitamin B12 per hari.
Efek Toksik
Kobalt merupakan jenis logam yang dapat menyebabkan gangguan pada kulit berupa dermatitis kontak alergi. Kobalt yang masuk ke rongga pernafasan dalam jumlah banyak dan dengan paparan yang lama dapat menyebabkan penyakit pernafasan seperti asma dan pnemonia. Jika dalam jumlah sedikit, kobalt juga masih dapat menyebabkan efek akut seperti sesak nafas.
Penggunaan Kobalt
Kobalt merupakan bahan kimia yang umum digunakan sebagai bahan pewarna di berbagai industri, oleh karena itu dilakukan pengembangan alternatif pembuatan pewarna dengan bahan baku CoAl2O4 sebagai pigmen pada keramik dengan teknologi nano. Kobalt juga digunakan dalam industri otomotif khususnya dalam pembuatan baterai mobil listrik. katoda pada baterai litium-ion dibentuk dari kobalt yang merupakan unsur logam. Perkembangan zaman dan majunya teknologi berdampak pada peningkatan kebutuhan kobalt di industri
Target Organ
Kobalt dalam bentuk cat dapat menyerang organ kulit dan menyebabkan dermatitis kontak alergi (Kurniawidjaja, 2021). Kobalt juga dapat menyebabkan gangguan organ pernafasan khususnya pada paru-paru. Dalam kasus tertentu seperti pada kasus dimana kobalt dijadikan sebagai stabilisator busa pada bir, kobalt dapat menyebabkan kerusakan pada jantung dan pencernaan
Pencegahan atau Pengendalian
Hirarki pengendalian (hierarcy of control) adalah suatu urutan-urutan dalam pencegahan dan pengendalian risiko yang mungkin timbul yang terdiri dari beberapa tingkatan secara berurutan. Tindakan tersebut terdiri dari eliminasi, substitusi, engineering control, administrative control, dan alat pelindung diri. Hirarki pengendalian mampu untuk mengendalikan risiko gangguan kesehatan yang timbul dari berbagai faktor risiko di tempat kerja.
1. Eliminasi:
Tidak menggunakan Kobalt sebagai bahan baku industri.
2. Substitusi:
Mengganti penggunaan Kobalt dengan zat lain yang lebih aman.
3. Engineering Control:
Melakukan pengolahan limbah Kobalt sebelum membuang ke sungai.
4. Administrative Control:
Pemasangan safety sign. MSDS, dan papan peringatan bahaya cobalt.
5. Alat Pelindung Diri (APD):
Penggunaan alat pelindung yang sesua dengan wujud Kobalt (misalnya, masker jika Kobalt berbentuk debu, sarung tangan jika Kobalt berbentuk padatan atau cair).
REFERENSI:
Diolah dan dikembangkan berdasarkan tugas mata kuliah.
Email penulis: orangorangsawah09@gmail.com
Komentar
Posting Komentar