Langsung ke konten utama

Pentingnya Membangun Kecerdasan Spritual (Spiritual Quotient) Bagi Para Kader HmI


Pentingnya Membangun Kecerdasan Spritual (Spiritual Quotient) Bagi Para Kader HmI

oleh: Ayundhasari

Paradigma tentang diri manusia seringkali hidup di dalam ruang lingkup yang mencakup 3 unsur yaitu Intelegensia Quotient (IQ), Emosional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ). Oleh karena nya didalam diri setiap manusia terdapat potensi yang berhubungan dengan dunia materi dan spiritual. Tiga unsur ini dimiliki oleh setiap insan yang hidup di dunia. Pertama, Kecerdasan Intelektual diperoleh melalui olah “akal”. Kedua, Kecerdasan emosional diperoleh melalui olah "jiwa". Dan terakhir yakni, kecerdasan spiritual diperoleh dengan olah “qolbu”. Oleh “qolbu” inilah yang seringkali diabaikan oleh manusia. Tatkala, kita acuh untuk memenuhi kebutuhan dari spiritual (basic spiritual needs) dan hanya mengutamakan kepentingan dunia, maka tak dapat dipungkiri jika hal ini terjadi manusia seringkali tertimpa krisis spiritual (crisis spiritual).

kecerdasan spiritual merupakan landasan yang diperlukan untuk memgungsikan IQ (kecerdasan intelektual) dan EQ (kecerdasan emosional) secara efektif. Adapun tanda daribentuk implementasi kecerdasan spiritual yang telah berkembang dengan baik dapat kita lihat dari kemampuan setiap manusia dalam bersikap fleksibel baik itu secara spontan maupun secara aktif, kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nila-nilai serta bagaimana manusia dapat memecahkan berbagai persoalan yang berkaitan dengan masalah makna dan nilai. Adapun menurut Ary Ginanjar Agustian yang merupakan seorang motivator nasional Indonesia mengatakan bahwa kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan pemikiran tauhid yang selalu berprinsip “hanya karena Allah”.

berpijak dari beberapa definisi diatas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwasanya kecerdasan spiritual (SQ) membantu diri manusia untuk menemukan potensi yang lebih dalam dan tersembunyi dalam dirinya yang kemudian diaplikasikan di kehidupan nyata sesuai dengan makna ketuhanan dan nilai- nilai spiritual. Oleh karena itu penting nya membangun dan juga meningkatkan kecerdasan spiritual bagi para kader HmI agar kita sebagai kader HmI mampu meregulasikan diri kita dengan berusaha menemukan potensi yang mendalam dan kemudian mengaktualisasikan nya sesuai nilai-nilai spiritual yang ada. Tak hanya itu kecerdasan spiritual yang terbangun dalam diri kita menjadi pedoman untuk menjadi seorang yang genuine, yang asli dan autentik yang karenanya selalu mengalami harmoni Ilahi kehadirat Rabbi. Hal ini dapat kita capai dan sekaligus rasakan dengan menggunakan mistik spiritual yang mengandalkan mata hati, karenya mata hati dapat menyingkap kebenaran hakiki yang tak tampak oleh mata.



Komentar

Paling Banyak Dikunjungi

Merefleksikan Makna Keadilan dalam Perjuangan Lembaga Kemahasiswaan

  Merefleksikan Makna Keadilan dalam Perjuangan Lembaga Kemahasiswaan Oleh Ardyansyah Saputra Basri Selama beberapa tahun belakangan, saya terlibat aktif di organisasi atau lembaga kemahasiswaan fakultas tempat saya mengenyam studi ilmu kesehatan masyarakat. Ada pahaman yang berkembang di kalangan anggotanya, yakni perihal keadilan. Keadilan diartikan sebagai sesuatu hal yang sesuai dengan kadar dan porsinya. Tapi apakah makna keadilan secara luas dapat diartikan seperti itu? jika ditelusuri, ternyata pahaman itu hadir dari hasil dialektika pada proses perubahan konstitusi. Kalau di Yunani Kuno, proses dialektika atau diskusi filosofis itu dilakukan di lyceum, di perkuliahan saya mendapatinya di mubes lembaga kemahasiswaan. Pada dasarnya berlembaga adalah aktivitas berpikir, kita berfilsafat di dalamnya, sejauh yang saya dapatkan. Proses dialektika atau diskusi filosofis ini sebenarnya merupakan metode untuk mendapatkan kebenaran atau pengetahuan. Pada setiap transisi periode kepe...

Merawat Telinga Kita

  Merawat Telinga Kita Oleh : Sabri Waktu kita terbatas, anggapan itu menjadi alasan manusia bertindak selalu ingin jauh   lebih cepat bahkan melupakan setiap proses yang dilalui dan orang-orang di sekitarnya. Melihat waktu sebagai sesuatu yang terbatas atau tanpa batas ditentukan oleh diri kita masing-masing. Kita memahami bahwa hidup kita berada di masa kini akan tetapi tidak menutup kemungkinan kita dihantui oleh masa lalu dan masa depan. Mendengarkan sesungguhnya merupakan salah satu cara kita menghargai waktu dengan orang-orang di sekitar kita, karena kehadiran seseorang dapat terasa tak ada jika apa yang ingin disampaikan tak didengarkan dengan baik. Maka kemampuan kita untuk mengabaikan sesam a akan terlatih. Apalagi berbagai kebiasaan yang ada saat ini mengajak kita untuk lupa akan pentingnya menciptakan sebuah kehadiran sejati dengan saling mendengarkan. Di antara kita, angkatan, ...

Master Plan Ketua Umum HmI Komisariat Kesmas Unhas Cabang Makassar Timur Periode 1443 - 1444 H

  MASTER PLAN KETUA UMUM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM KOMISARIAT KESEHATAN MASYARAKAT CABANG MAKASSAR TIMUR PERIODE 1443 - 1444 HIJRIAH     OLEH ARDYANSYAH SAPUTRA BASRI   CURRICULUM VITAE   Nama Lengkap             : Ardyansyah Saputra Basri Nama Panggilan           : Ardy TTL                              : Sugihwaras, 10 Juli 2000 Alamat                          : Sekretariat Maperwa FKM Unhas   Riwayat Pendidikan    : SDN Inpres 029 Sumberjo                   ...