Langsung ke konten utama

Pandemi dan Inovasi Pemuda: Apa Saja Kretivitas Anak-Anak Muda Ditengah Pandemi COVID 19


Pandemi dan Inovasi Pemuda: Apa Saja Kretivitas Anak-Anak Muda Ditengah Pandemi COVID 19

Oleh : Sri Mulyani 

Menurut situs WHO, virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia corona diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndorme (SARS).Virus corona paling terbaru yang ditemukan adalah virus corona COVID-19. Virus ini termasuk penyakit menular dan baru ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019 yang kemudian menjadi wabah.

Saat ini, kita telah menghadapi berbagai kebiasaan baru sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap Pandemi COVID 19 yang melanda Indonesia sejaka Februari 2020. Banyak hal telah diupayakan agar kita bersama dapat bertahan ditengah masa-masa sulit ini. Sudah kurang lebih dua bulan masyarakat diminta untuk menerapkan physical distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tetap produktif di rumha adalah salahsatu hal banyak dilakukan dan dikampanyekan. Melihat hal tersebut, saya tertarik untuk membahas tentang inovasi pemuda di masa pandemi COVID 19. Jika ditinjau lebih lanjut, para pemuda yang kreatif dan cerdas tentunya mampu beradaptasi dengan cepat dalam situasi seperti sekarang ini.

Beberapa inovasi pemuda yang dilakukan untuk terus berkarya meski tetap dirumah yang pertama ialah:

1.      Online Festival

Salah satu platform bernama Campign #Forchange melaksanakan Happiness Vestival pada tanggal 28 Maret- 22 April 2020 secara nasional melibatkan komunitas-komunitas ditingkat daerah untuk berkolaborasi. Beberapa rangkaiannya ialah seminar online dan challenges dengan berbagai hadiah menarik melalui aplikasi.

2.      Gerbang Disinfektan 

Kisah inovatif ini datang dari sebuah desa di Bantul, Yogyakarta. Warga membuat sebuah gerbang yang bisa menyemprotkan disinfektan kepada siapapun yang melewati alat tersebut. Alat ini berada di Dusun Kalipakis, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Dilansir brilio.net dari akun Twitter @ahmadyanibs, alat ini sangat inovatif dan membuat proses pembersihan jadi mudah. Gerbang ini bekerja otomatis agar semua benda yang keluar dari desa bisa steril (Brilio.net, 2020).

3.      Pahlawan Baca Ditengah Pandemi 

Selama masa pandemi COVID-19, aktivitas belajar dari rumah adalah hal yang jamak disaksikan. Guru-guru di berbagai sekolah di berbagai daerah berupaya untuk tetap melaksanakan pembelajaran dengan berbagai keterbatasan masing-masing. Di daerah-daerah yang jaringan telekomunikasinya terbatas, tantangannya bisa lebih berat. Jangankan untuk pembelajaran daring, berkoordinasi dengan orangtua siswa saja sangat sulit dilakukan. Guru-guru pun harus berkunjung langsung ke rumah-rumah siswa untuk melaksanakan pembelajaran. Namun, tidak hanya guru yang melakukan pendampingan selama BDR.

Di Kabupaten Sumba Barat, seorang pustakawati bernama Heronima Lende juga turut mengunjungi rumah-rumah siswa untuk melakukan tugasnya sebagai pustakawati. Kerinduannya akan hari-hari di mana anak-anak berkumpul di perpustakaan dalam berbagai kegiatan membaca adalah inspirasi bagi perempuan yang biasa dipanggil Hero ini (Polladiom, 2020).

4.      Home Franchise Kopi Kekinian

Salah satu brand kopi kekinian, Mr Coffeholic misalnya, yang saat ini digemari kalangan anak karena ke-viralan-nya di media sosial. Di saat pandemi, brand ini terus berinovasi dengan mencari cara membantu Pemerintah dalam memerangi COVID-19. Perjuangan 2 anak muda, Michael dan Rendy, yang awalnya membagikan masker kepada PKL tidak berakhir sampai di situ. Mereka kini berinovasi kembali dengan melakukan Home Franchise untuk membantu para pelaku business ataupun pekerja yang pendapatannya menurun atau terkena PHK, tidak dibayarkan gaji dan pemotongan THR (Nuriwan.T, 2020).

Dari kisah tersebut diatas, dapat menginspirasi dan memperluas khazanah berpikir kita bahwa anak muda  yang tumbuh bersama dengan kreatifitas dapat tetap membawa kebermanfaatan meski ditengah pandemi. Berbagai upaya tersebut patut diapresiasi dan didukung oleh semua pihak. Penulis berharap, dengan esai ini pembaca dapat terinspirasi dan mulai menciptakan inovasinya sendiri. Dari sini juga, semoga pihak pembaca dapat mengerti bahwa ada banyak hikmah dibalik pandemi ini.


 

 

Daftar Pustaka

Brilio.net. (25, 03, 2020). Dari ventilator sampai DIY Hack, ada saja inovasi yang menjadi kreasi inspiratif. Dikutip pada tanggal 17 Juni 2020 https://www.brilio.net/wow/4-kisah-inovasi-di-tengah-pandemi-corona-inspiratif-2003254.html

Polladium. (2020). ‘Pahlawan Baca’ Ditengah Pandemi. Dikutip pada tanggal 17 Juni 2020 https://www.inovasi.or.id/id/story/pahlawan-baca-di-tengah-pandemi/

Nuriwan. T. Sindonews.com. (02 Juni 2020). Home Franchise Kopi Kekinian, Inovasi di Tengah Pandemi COVID-19. Dikutip pada tanggal 17 Juni 2020 https://jatim.sindonews.com/read/56283/706/home-franchise-kopi-kekinian-inovasi-di-tengah-pandemi-covid-19-1591099617

 

Komentar

Paling Banyak Dikunjungi

Merefleksikan Makna Keadilan dalam Perjuangan Lembaga Kemahasiswaan

  Merefleksikan Makna Keadilan dalam Perjuangan Lembaga Kemahasiswaan Oleh Ardyansyah Saputra Basri Selama beberapa tahun belakangan, saya terlibat aktif di organisasi atau lembaga kemahasiswaan fakultas tempat saya mengenyam studi ilmu kesehatan masyarakat. Ada pahaman yang berkembang di kalangan anggotanya, yakni perihal keadilan. Keadilan diartikan sebagai sesuatu hal yang sesuai dengan kadar dan porsinya. Tapi apakah makna keadilan secara luas dapat diartikan seperti itu? jika ditelusuri, ternyata pahaman itu hadir dari hasil dialektika pada proses perubahan konstitusi. Kalau di Yunani Kuno, proses dialektika atau diskusi filosofis itu dilakukan di lyceum, di perkuliahan saya mendapatinya di mubes lembaga kemahasiswaan. Pada dasarnya berlembaga adalah aktivitas berpikir, kita berfilsafat di dalamnya, sejauh yang saya dapatkan. Proses dialektika atau diskusi filosofis ini sebenarnya merupakan metode untuk mendapatkan kebenaran atau pengetahuan. Pada setiap transisi periode kepengur

Merawat Telinga Kita

  Merawat Telinga Kita Oleh : Sabri Waktu kita terbatas, anggapan itu menjadi alasan manusia bertindak selalu ingin jauh   lebih cepat bahkan melupakan setiap proses yang dilalui dan orang-orang di sekitarnya. Melihat waktu sebagai sesuatu yang terbatas atau tanpa batas ditentukan oleh diri kita masing-masing. Kita memahami bahwa hidup kita berada di masa kini akan tetapi tidak menutup kemungkinan kita dihantui oleh masa lalu dan masa depan. Mendengarkan sesungguhnya merupakan salah satu cara kita menghargai waktu dengan orang-orang di sekitar kita, karena kehadiran seseorang dapat terasa tak ada jika apa yang ingin disampaikan tak didengarkan dengan baik. Maka kemampuan kita untuk mengabaikan sesam a akan terlatih. Apalagi berbagai kebiasaan yang ada saat ini mengajak kita untuk lupa akan pentingnya menciptakan sebuah kehadiran sejati dengan saling mendengarkan. Di antara kita, angkatan, komisaria

Falsafah Puasa; Pertanyaan dari Sisi Epistemologis

  Falsafah Puasa; Pertanyaan dari Sisi Epistemologis Oleh: Ardyansyah Saputra Basri Tanggal 1 Ramadhan 1443 H atau 3 April 2022 M, tepat pada jam 01.21 WITA suara ketukan palu sebanyak tiga kali berbunyi. Menandakan berakhirnya sidang penetapan program kerja pengurus HmI komisariat kesmas unhas cabang maktim periode 1443-1444 H/ 2022-2023 M. Ucapan syukur hamdalah menghiasi forum rapat kerja yang dilaksanakan secara daring via google meeting, yang berarti bahwa hal yang direncanakan kepengurusan telah dimulai selama kurang lebih satu tahun ke depan. Pada saat yang sama, notifikasi chat grup ramai silih berganti dari pengurus yang baru saja melaksanakan rapat kerja. Pertanyaan mengenai kapan rapat kerja selesai pun beralih menjadi penantian terhadap sahur yang nanti bagusnya makan apa, dengan siapa, dan jam berapa. Sahur pertama ini memang selalu menjadi persoalan, setidaknya dari yang apa saya amati di kultur Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Tidak jarang, beberapa teman yan