MASTER PLAN CALON KETUA UMUM
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
KOMISARIAT KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
CABANG MAKASSAR TIMUR
PERIODE 1442-1443 H
RURI KHALLAJ AL-FARABI
CURRICULUM VITAE
Nama Lengkap : Ruri Khallaj Al-Farabi
Nama Panggilan : Ruri
TTL : Polewali, 09 Mei 2000
Alamat : BTP Blok K/89 Kel. Buntusu Kec. Tamalanrea Kota Makassar
Riwayat Pendidikan : SDN 066 Pekkabata, Polewali Mandar
: SMP PPM Al-Ikhlas Campalagian, Polewali Mandar
: SMA Negeri 1 Polewali Mandar
: S1 Epidemiologi FKM Unhas
Riwayat Organisasi : HMI Komisariat Kesmas Unhas Cabang Maktim
: BEM FKM Unhas
Riwayat Pengkaderan : Basic Training HMI Kom. Kesmas Unhas Cabang Maktim
: BSLT BEM FKM Unhas
: LKTM BEM KEMA Faperta Unhas
: Intermediete Training HMI Cab. Makassar Timur
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Agama merupakan sebuah sistem kepercayaan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat. Agama hadir sebagai pengontrol ataupun pengendali tata cara berkehidupan yang seharusnya agar tidak terjadi kekacauan dalam bermasyarakat. Definisi agama yang terpahami sebagai masyarakat Indonesia pada umumnya berasal dari bahasa sansekerta yaitu A = Tidak, Gama = Kacau. Seperti yang dibahasakan sebelumnya agama hadir agar dapat menormalkan kehidupan bermasyarakat agar tidak terjadi kekacauan.
Lebih lanjut lagi bahasan tentang agama sebagai orang islam, dalam memahami agama yaitu memahaminya dengan bahasa arab (الكريم القرأن ) kitab yang mulia yaitu dengan sebutan دين.
Dalam Al-Qur,an pada Q.S Ali Imran ayat 19 :
“ الۡاِسۡلَامُاللّٰهِعِنۡدَالدِّيۡنَاِنَّ ”
kata دين diartikan sebagai agama, dan sebagai orang muslim agama yang kita anut yaitu agama Islam, dan arti pada ayat tersebut yaitu sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah islam.
Agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW mengajarkan tentang petunjuk pada jalan keselamatan. Kata “Islam” berasal dari Bahasa Arab “salama” yang berarti selamat. Selain itu, Islam juga berarti kedamaian dan keselamatan yang berdasar pada penyerahan diri kepada Allah SWT. Sebagai rasul yang terpilih, Nabi Muhammad memiliki kewajiban untuk menyebarkan ajaran tersebut dan mengabarkan kebenaran keseluruh umat di dunia. Maka sejak saat itu, Nabi Muhammad SAW bertekad untuk melaksanakan tugasnya dan menyebarkan ajaran Islam keseluruh dunia.
Rasulullah SAW juga hadir diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia. Pasalnya akhlak merupakan salah satu pondasi penting untuk orang-orang yang beragama.Sehingga akhlak dan budi pekerti sangat dibutuhkan bagi setiap orang yang beragama dalam menjalani kehidupan di masyarakat.HMI sebagai organisasi yang berasaskan islam tercantum dalam Anggaran Dasar BAB II yaitu HMI merupakan sebuah organisasi yang berasaskan islam.
Sebagai organisasi berasas Islam maka setiap gerak langkah HMI senantiasa dilandasi oleh ajaran islam baik dalam kehidupan organisasi maupun yang tercermin dalam sikap pola pikir, sikap dan tindak kader HMI sehingga ajaran Islam tidak hanya menjadi sumber inspirasi dan motivasi tetapi sekaligus menjadi tujuan yang harus diwujudkan. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dilahirkan pada tanggal 14 Rabi’ul Awwal 1366 H bertepatan dengan tanggal 5 Februari 1947 merupakan suatu organisasi yang berasas islam dan mempunyai target pembentukan kader yang berakhak mulia dalam artian setiap perilakunya berlandaskan pada Al-Qur’an dan hadits.
Akhlak merupakan sebuah sistem yang mengatur tindakan dan pola sikap manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Menurut Imam Al-Ghazali, akhlak merupakan salah satu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan tanpa adanya pertimbangan pemikiran lagi. Pemantapan fungsi pengkaderan HMI tidak boleh melupakan nilai-nilai keislaman. Hal ini bertujuan membentuk kader berakhlak mulia yang memiliki keseimbangan hidup yang terpadu antara pemenuhan tugas duniawi dan ukhrowi, iman dan ilmu, individu dan masyarakat, sehingga peranan kader yang berakhlak semakin besar dimasa mendatang merupakan kebutuhan yang paling mendasar.
Atas faktor tersebut, maka HMI menetapkan tujuannya sebagai mana dirumuskan dalam pasal 4 Anggaran Dasar HMIyaitu :“terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT”. Dengan rumusan tersebut, maka pada hakekatnya HMI secara kualitatif merupakan lembaga produksi kader berakhlak dan membimbing anggota-anggotanya untuk mencapai tujuan dengan cara-cara perjuangan yang benar dan efektif.
HMI Komisariat Kesehatan Masyarakat sebagai ruh pengkaderan di HMI, harus berupaya dalam menjalankan aktivitasnya agar senantiasa mengarah pada pembentukan budi pekerti. Usaha-usaha dalam mewujudkan hal tersebut harus terintegrasi secara utuh sehingga kader HMI benar-benar lahir menjadi pribadi muslim berlandaskan Al-Qur’an dan hadits yang mampu menjawab tuntutan zaman. Sebagaimana idealnya, dalam upaya mengaktualisasikan hal tersebut membutuhkan rencana dan strategi yang matang dalam hal menetukan skala prioritas targetan ataupun indikator keberhasilan.
VISI:
HMI Sebagai Kiblat Produksi Insan Berakhlak.
MISI:
1. Menjadikan HMI sebagai laboratorium kader berpendidikan.
2. Meningkatkan kualitas keislaman kader.
3. Harmonisasi komunikasi dan koordinasi kelembagaan yang efektif.
PENJELASAN VISI MISI
Visi : “HMI Sebagai Kiblat Produksi Insan Berakhlak.”
HMI sebagai kiblat = Menjadikan organisasi HMI sebagai pusat. Produksi Insan Berakhlak = dalam hal ini diartikan sebagai sumber kader berakhlak yang bernafaskan islam. HMI merupakan sentral penghasil atapun pembentuk kader-kader yang berakhlak.
MISI
1. Menjadikan HMI sebagai laboratorium kader berpendidikan.
Ketika dipandang secara maknawi laboratorium yaitu wadah yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan sebuah eksperimen. HMI sebagai laboratorium yaitu HMI dijadikan sebagai wadah untuk para kader yang berproses dan belajar dengan berbagai kajian lalu menciptakan sebuah output dan hasil yang diciptakan dalam sebuah eksperimen berkaitan dengan hal ini yaitu kader berakhlak.
2. Meningkatkan kualitas keislaman kader.
Untuk menjadikan kader berakhlak dibutuhkan pondasi yang kuat agar kader tidak salah kaprah dalam menjalankan rutinitas nya sebagai seorang kader. Seperti tujuan dari himpunan ini tertulis insan bernafaskan islam, terdapat pepatah apa yang dilakukan tergantung apa yang diketahui. Kader pada periode ini dituntut akan peningkatan kualitas keislaman yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan hadits sehingga kader dapat mengaktualisasikan dalam kesehariannya.
3. Harmonisasi komunikasi dan koordinasi kelembagaan yang efektif.
Dalam sebuah organisasi tentu saja terdapat interaksi antar individu. Untuk menciptakan sebuah organisasi ideal diwajibkan tercipta keharmonisan dalam kecakapan komunikasi. Ruh dari sebuah organisasi terdapat pada individu-individu yang menjalankan organisasi tersebut, dan ketika komunikasi tercipta secara efektif maka akhlak dari para individu dapat terjaga karena salah satu hal yang wajib sesama umat manusia khususnya dalam agama di ajarkan untuk tetap menjaga silaturahmi antar sesama manusia.
Akhir kata, saya juga bisa benar seperti baginda Nabi Muhammad SAW, asal jibril di pasang di samping saya. Setiap salah langkah diluruskan, nah saya yang meluruskan siapa? Tidak ada malaikat yang mendampingi dan meluruskan saya, maka siapapun yang mengkritik saya itu adalah jibril-jibril saya.
Iman, Ilmu, Amal padu mengabdi
Yakin Usaha Sampai
Bahagia HMI, Jayalah KOHATI
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Komentar
Posting Komentar