Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

Rilis Diskusi Komisariat: "Tinjauan Utilitarianisme terhadap Gerakan Antivaksin, serta Tantangan Pemenuhan Target Vaksinasi COVID-19"

Rilis Diskusi Komisariat: "Tinjauan Utilitarianisme terhadap Gerakan Antivaksin, serta Tantangan Pemenuhan Target Vaksinasi COVID-19"  Pada awal 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya pneumonia baru yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang kemudian menyebar dengan cepat ke lebih dari 230 negara dan teritori. Wabah ini diberi nama coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus -2 (SARS-CoV-2). Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan lebih dari 230 negara dan teritori lainnya. Pada 12 Maret 2020, WHO mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik. Hingga tanggal 22 September 2022, terdapat 610.393.563 kasus dan 6.508.521 jumlah kematian di seluruh dunia. Sementara di Indonesia sudah ditetapkan 6.415.328 kasus dengan positif COVID-19 dan 157.948 kasus kematian. Saat ini, pemerintah Indonesia telah mengupayakan percepatan vaksinasi di Indonesia untuk mengatasi penyebaran C

Ecotheology Jalaluddin Rumi

  Ecotheology Jalaluddin Rumi Oleh : Ardyansyah Saputra Basri   Kaitan Agama dan Lingkungan Kerangka dasar kaitan agama dan lingkungan (Roger Gottlieb dalam  This Sacred Earth: Religion Nature, Environment): 1.   Agama menyatakan bahwa setiap manusia memiliki keinginan untuk memahami alam dalam kerangka kerja yang dapat dipahami secara manusiawi; 2.   Agama menyatakan bahwa alam dipahami dengan cara menghubungkan manusia dengan nilai-nilai dasar keberadaan mereka; 3.   Meskipun agama memandang dan menafsirkan alam dengan cara berbeda, terkadang manusia memanfaatkan pemahaman agama tentang dunia untuk mengembalikan kesadaran ekologis sebagai kebutuhan untuk merumuskan hubungan masa depan dari manusia dan bumi yang layak dan berkelanjutan.   Rumi dan Pandangannya Menurut Rumi, manusia harus kembali pada pandangan religius terhadap alam. Jika manusia berhubungan kembali dengan sang Pencipta, maka pandangan (antropologis) mereka tentang alam sebagai entitas yang didominasi dan dimanfaatka